Siapa yang tidak kenal
dengan mie instan? Mie instan merupakan junkfood
yang paling digemari oleh masyarakat Asia terutama di negara kita, Indonesia.
Bagaimana tidak, mie instan merupakan makanan yang sangat praktis untuk dimasak
dengan berbagai varian rasa yang menggugah selera. Harganya juga cukup murah
dan mudah ditemukan. Hampir semua jenjang usia menyukai makanan ini. Namun,
beberapa orang mengonsumsi mie instan secara berlebihan tanpa mengetahui
dampaknya bagi tubuh mereka. Lalu, apa dampaknya?
Bahaya
Mie Instan
Mie instan merupakan
mie yang dibuat dengan cara mencampurkan tepung terigu, pati, dan beberapa
komposisi lainnya yang nantinya akan dimasukkan ke dalam cetakan. Lalu setelah
dicetak dan dikeringkan, mie akan dikemas dengan plastik yang kemudian akan
dipasarkan. Meskipun bahan mie mengandung karbohidrat, mie instan tidak bisa
menjadi makanan pokok untuk tubuh kita. Karena, mie instan tidak dapat memenuhi
kebutuhan gizi tubuh kita. Sebab, mie instan mengandung protein dan mineral lain
yang sangat sedikit.
Selain bahan mie itu sendiri, kaldu yang
melengkapi mie instan tersebut juga mengandung garam / sodium yang sangat
tinggi. Konsumsi sodium yang disarankan per hari adalah sebanyak 1500 gram,
sedangkan kaldu mie instan mengandung lebih dari 2000 gram sodium. Selain sodium,
kaldu mie instan juga mengandung MSG (monosodium
glutamate). MSG ini sendiri dapat menambah rasa asin pada mie.
Dibalik rasa yang
ditimbulkan oleh MSG tersebut, MSG dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
tubuh kita. Diantaranya ada dampak
jangka pendek dan dampak jangka
panjang. Dampak jangka pendek diantaranya gejala perut yang mual, rasa
gatal, sakit kepala, detak jantung yang terasa berdebar, mudah berkeringat, dan
juga mudah mengantuk. Ada juga dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh
konsumsi MSG yang berlebihan. Seperti efek terhadap jantung, pemicu hipertensi
& asma, pemicu kanker dan juga dapat menyebabkan diabetes. Dampak jangka
pendek hanya terjadi dalam jangka waktu sebentar, sedangkan dampak jangka panjang
terjadi pada waktu yang cukup lama.
Korean
National Health & Nutrition Examination telah melakukan
sebuah riset pada tahun 2010 yang membuktikan bahwa lebih banyak orang yang
menggunakan pola makan cepat saji (seperti mie instan, kornet, bakso, dan junkfood lainnya) daripada pola makan
daging yang sehat. Riset membuktikan bahwa dampak yang ditimbulkan dari pola
makan cepat saji kebanyakan adalah dampak negatif.
Dampak
bahaya jika memakan mie instan dapat kita minimalisir dengan beberapa cara. Pada
saat memasak mie, ada baiknya kita tidak mencampur bumbu kaldu ke dalam rebusan
mie yang sedang dimasak karena ada zat yang terkandung didalam bumbu yang
bahaya jika dimasak. Lalu, usahakan menghindari mengonsumsi mie bersamaan
dengan nasi karena akan terjadi konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebihan
dan dapat menimbulkan obesitas. Dan pastinya, cara meminimalisir dampak bahaya
tersebut yaitu dengan cara menghindari mie instan itu sendiri. Dan juga dengan
cara memperbanyak mengonsumsi karbohidrat lain selain mie seperti nasi,
kentang, dan roti. Jika ingin mengonsumsi mie instan, ada baiknya kita
menambahkan sumber gizi lain seperti sayur, jamur, wortel dan ayam.
Kesimpulan
Mie instan
merupakan makanan yang dapat dijadikan sebagai penunda lapar, namun tidak
sebagai sumber makanan pokok untuk tubuh kita. Selain karena gizi yang terkandung
dalam mie instan sangat sedikit, kandungan monosodium
glutamate / MSG yang ada pada bumbu mie instan juga menimbulkan dampak negatif
bagi tubuh. Jadi, mengonsumsi mie instan
boleh dilakukan asal tidak berlebihan. Karena mengonsumsi mie secara berlebihan
dapat membahayakan tubuh kita.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar