Selasa, 10 Mei 2016

Efek Mie Instan Terhadap Tubuh



Siapa yang tidak kenal dengan mie instan? Mie instan merupakan junkfood yang paling digemari oleh masyarakat Asia terutama di negara kita, Indonesia. Bagaimana tidak, mie instan merupakan makanan yang sangat praktis untuk dimasak dengan berbagai varian rasa yang menggugah selera. Harganya juga cukup murah dan mudah ditemukan. Hampir semua jenjang usia menyukai makanan ini. Namun, beberapa orang mengonsumsi mie instan secara berlebihan tanpa mengetahui dampaknya bagi tubuh mereka. Lalu, apa dampaknya?
Bahaya Mie Instan
Mie instan merupakan mie yang dibuat dengan cara mencampurkan tepung terigu, pati, dan beberapa komposisi lainnya yang nantinya akan dimasukkan ke dalam cetakan. Lalu setelah dicetak dan dikeringkan, mie akan dikemas dengan plastik yang kemudian akan dipasarkan. Meskipun bahan mie mengandung karbohidrat, mie instan tidak bisa menjadi makanan pokok untuk tubuh kita. Karena, mie instan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita. Sebab, mie instan mengandung protein dan mineral lain yang sangat sedikit.
 Selain bahan mie itu sendiri, kaldu yang melengkapi mie instan tersebut juga mengandung garam / sodium yang sangat tinggi. Konsumsi sodium yang disarankan per hari adalah sebanyak 1500 gram, sedangkan kaldu mie instan mengandung lebih dari 2000 gram sodium. Selain sodium, kaldu mie instan juga mengandung MSG (monosodium glutamate). MSG ini sendiri dapat menambah rasa asin pada mie.
Dibalik rasa yang ditimbulkan oleh MSG tersebut, MSG dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tubuh kita. Diantaranya ada dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek diantaranya gejala perut yang mual, rasa gatal, sakit kepala, detak jantung yang terasa berdebar, mudah berkeringat, dan juga mudah mengantuk. Ada juga dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh konsumsi MSG yang berlebihan. Seperti efek terhadap jantung, pemicu hipertensi & asma, pemicu kanker dan juga dapat menyebabkan diabetes. Dampak jangka pendek hanya terjadi dalam jangka waktu sebentar, sedangkan dampak jangka panjang terjadi pada waktu yang cukup lama.

Korean National Health & Nutrition Examination telah melakukan sebuah riset pada tahun 2010 yang membuktikan bahwa lebih banyak orang yang menggunakan pola makan cepat saji (seperti mie instan, kornet, bakso, dan junkfood lainnya) daripada pola makan daging yang sehat. Riset membuktikan bahwa dampak yang ditimbulkan dari pola makan cepat saji kebanyakan adalah dampak negatif.
Dampak bahaya jika memakan mie instan dapat kita minimalisir dengan beberapa cara. Pada saat memasak mie, ada baiknya kita tidak mencampur bumbu kaldu ke dalam rebusan mie yang sedang dimasak karena ada zat yang terkandung didalam bumbu yang bahaya jika dimasak. Lalu, usahakan menghindari mengonsumsi mie bersamaan dengan nasi karena akan terjadi konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebihan dan dapat menimbulkan obesitas. Dan pastinya, cara meminimalisir dampak bahaya tersebut yaitu dengan cara menghindari mie instan itu sendiri. Dan juga dengan cara memperbanyak mengonsumsi karbohidrat lain selain mie seperti nasi, kentang, dan roti. Jika ingin mengonsumsi mie instan, ada baiknya kita menambahkan sumber gizi lain seperti sayur, jamur, wortel dan ayam.
Kesimpulan
             Mie instan merupakan makanan yang dapat dijadikan sebagai penunda lapar, namun tidak sebagai sumber makanan pokok untuk tubuh kita. Selain karena gizi yang terkandung dalam mie instan sangat sedikit, kandungan monosodium glutamate / MSG yang ada pada bumbu mie instan juga menimbulkan dampak negatif  bagi tubuh. Jadi, mengonsumsi mie instan boleh dilakukan asal tidak berlebihan. Karena mengonsumsi mie secara berlebihan dapat membahayakan tubuh kita.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Us

Recent

Random